JAKARTA (Surabaya Pagi)- Kabar Luthfi Hasan Ishaaq, tersangka suap kuota
impor daging sapi, memiliki istri muda bernama Darin Mumtazah, lambat
laut terkuak. Demi mendapatkan pelajar SMA itu, mantan Presiden Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) itu disebut-sebut menjanjikan rumah seharga Rp 3
miliar, mobil Grandis hingga apotik untuk usaha ayahanda Darin, Ziad.
Sedang Darin yang tahun ini lulus SMA dinikahi ketika berusia 18 tahun.
Benarkah?
Tiga orang pria berwajah Timur Tengah ini mengaku kerabat Darin
Mumtazah. Ketiganya datang dari Wonosobo, Jawa Tengah, ke rumah yang
dikontrak keluarga Darin di Jalan Bhineka Raya no 3 RT 10 RW 09,
Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur. Mereka mencari Mufida
alias Umi, ibunda Darin, Kamis (23/5) kemarin.
Kepada wartawan, Umam Bahanan (44) salah satu kerabat Mufida menuturkan,
pernah diceritakan soal pernikahan Darin dengan Luthfi Hasan Ishaaq.
Umam mengaku tidak pernah bertemu langsung dengan Luthfi. Namun, dia
pernah diajak jalan-jalan oleh Mufida dengan menaiki mobil Mitsubishi
Grandis yang diberikan untuk Darin. "Kata ibunya, mobil itu diberikan
untuk Darin," ujarnya di depan rumah kontrakan yang diduga disewa Luthfi
untuk keluarga Darin.
Menurut Umam, Mufida juga pernah mengatakan jika keluarga itu dijanjikan
akan dibelikan rumah baru seharga Rp 3 miliar, mobil baru, dan
dibuatkan apotek sebagai tempat usaha. "Setelah ada kasus ini, Umi dan
suaminya Ziad sering berantem. Suaminya menagih janji-janji rumah dan
apotek itu. Mereka merasa tertipu," lanjutnya.
Sekadar diketahui, salah satu mobil yang disita KPK dari kantor DPP PKS
adalah mobil Mitsubishi Grandis bernopol B 7476 UE. Mobil itu kini sudah
berada di kantor KPK.
"Mufida pernah cerita ke saya anaknya akan dinikahkan dengan Luthfi.
Ceritanya sekitar bulan puasa tahun lalu, tapi saya tidak lihat kapan
pernikahan. Setelah itu yang saya tahu, setelah mereka menikah, mereka
sudah tinggal di sini," kata Umam.
Kerabatnya itu juga menyebutkan, Darin Mumtazah dinikahi Luthfi Hasan
Ishaaq sekitar Oktober-November 2012. Umur berapa Darin saat itu? Belum
mendapatkan kejelasan, namun dari status twitternya, Darin sempat
mengungkapkan usianya ke-17 pada November 2011. Ini terlihat dari dua
akun, yakni @darinmumtazah dan @darinmumtazzz.
Berbeda dengan kerabatnya, ibunda Darin Mumtazah, Mufida, tetap
bersikukuh buah hatinya itu tidak menikah dengan Luthfi Hasan Ishaaq.
Kabar pernikahan itu dianggap bohong. "Sekarang kalau memang Darin
istrinya Pak Luthfi, pemberian Pak Luthfi mana? Mana mobil? Mana rumah?"
ucap Mufida sambil mengangkat kedua tangannya. "Kalau Darin istrinya
Pak Luthfi, saya mau rumah, mau mobil, mau deposito," lanjut dia.
Jadi Darin bukan istri Pak Luthfi? "Ini tu bohong. Dia masih anak
sekolah," jawab Mufida yang terbalut kaos dan celana panjang warna hitam
ini. Ia juga membantah Darin memanggil Luthfi dengan sebutan papa.
"Kalau panggilan mama papa itu nggak ada," tegas Mufida berapi-api.
Meski begitu, Mufida tak menampik jika Luthfi Hasan beberapa kali
berkunjung ke rumah Darin Mumtazah. Menariknya, mantan anggota DPR RI
itu meminta dipijat.
"Pak Luthfi memang beberapa kali berkunjung. Pak Luthfi masuk ke rumah
saya, dia minta pijat. Itu kan tamu. Jadi ya saya tolongin," cetus
Mufida.
Mufida tidak merinci siapa yang memijat sahabat Fathanah itu. Tetapi,
seorang satpam bernama Suyitno mengaku pernah memijit Luthfi. Mufida
mengatakan rumah di Jalan Bhinneka Raya, Cawang, Jakarta Timur, bukanlah
miliknya. Rumah itu dikontrak untuk berbisnis. "Cuma ngontrak saja.
Niat saya rumah di Bhinneka itu mau buat bisnis," ungkapnya.
Ada Artis, Istri Politisi dan Ibu-ibu
Transaksi rekening tersangka suap kuota impor daging di Kementerian
Pertanian beredar di kalangan wartawan, Kamis (23/5). Dalam data itu,
Ahmad Fathanah, tersangka tindak pidana pencucian uang, diduga mengirim
dana hingga miliaran rupiah ke 40-an perempuan. Siapa saja?
Dalam data yang diperoleh wartawan, beberapa nama perempuan sudah sempat
diberitakan, yakni artis senior Ayu Azhari, Maharani Suciono, model
seksi Vitalia Sesha dan penyanyi dangdut seperti Dewi Kirana, Tri Kurnia
Puspita, serta Sefti Sanustika, istri muda Fathanah. Aliran uang
terhadap ke 45 perempuan tersebut sudah terjadi sejak 2003.
(Selengkapnya baca grafis)
Atas beredarnya nama-nama itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
menegaskan data itu bukan berasal dari KPK. "Kita tidak tahu (asal data
itu, red)," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, kemarin.
Nama-nama yang disebut dalam aliran dana itu, kata Johan, juga belum
tentu sama dengan laporan hasil analisis yang diserahkan Pusat Pelaporan
dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ke KPK dalam kasus pengurusan
impor daging. "Jadi belum tentu benar juga," cetus Johan.
Wakil Kepala PPATK Agus Santoso saat dikonfirmasi tentang data yang
beredar ini, menegaskan dokumen transaksi itu bukan dari PPATK. Agus
mengakui sudah melihat data itu di sebuah media. "Saya tidak bisa
mengonfirmasi data itu. Tapi kalau dilihat dari datanya, bukan tipikal
PPATK. Tipikal dokumen kami tidak seperti itu," kata dia saat dihubungi
terpisah.
Profil data transaksi mencurigakan PPATK biasanya merinci transaksi yang
masuk dan ke luar dari dan ke sebuah rekening yang dianggap
mencurigakan. "Yang ini kalau saya lihat, dibuat bulat-bulat. Tidak
jelas, apakah itu transaksi masuk atau ke luar," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala PPATK Muhammad Yusuf membenarkan adanya temuan
transaksi mencurigakan dari rekening tersangka kasus kuota impor daging
sapi, Ahmad Fathanah, ke sekitar 40 wanita. Namun, Yusuf mengaku tidak
hafal nama-nama wanita itu. Yang pasti, mereka tidak hanya dari kalangan
artis, tetapi juga ibu-ibu rumah tangga. "Banyak yang dari kalangan ibu
rumah tangga. Termasuk perorangan. Dan, semua temuan sudah kita
serahkan KPK," pungkas Yusuf. n jk/re/d
Sumber : http://www.surabayapagi.com